Menerapkan Gaya Kerja Baru dengan Teknologi Sebagai Kuncinya



Pandemi telah membuat banyak perusahaan menerapkan gaya kerja baru yang sebelumnya jarang diperlihatkan, yaitu model kerja hybrid. Namun agar efektif, ada yang harus diperhatikan saat menerapkan model kerja seperti ini.

Dilansir Wiharjo.com dari portal lokal, menurut Poly, perusahaan penyedia produk audio video untuk keperluan kantor, banyak perusahaan kebingungan dalam membangun strategi untuk dunia kerja baru. Seperti jenis teknologi yang harus digunakan atau perlu tidaknya mengubah ruang kantor.

Menerapkan Gaya Kerja Baru dengan Teknologi Sebagai Kuncinya
Gambar: Dok. Poly

Ada beberapa hal yang menurut Poly harus diperhatikan untuk sukses menerapkan dunia kerja baru dalam jangka panjang. Apa saja?
  • Manusia, yang merupakan aset terpenting dari suatu perusahaan.
  • Menetapkan kebutuhan dan gaya kerja karyawan dengan benar sehingga bisa memahami solusi teknologi yang tepat dan dapat membuat pekerjaan menjadi efektif dan efisien di berbagai ruang yang berbeda, di mana pun ruang itu berada.
  • Dengan memahami gaya kerja yang paling umum di kalangan karyawan, perusahaan-perusahaan selanjutnya dapat merancang pengalaman yang lebih baik di seluruh ruang sehingga meningkatkan keterlibatan dan inovasi dengan menghilangkan friksi untuk menciptakan transisi yang mulus dari kantor di rumah (home office) seluruh ruangan di kantor, atau ruang di antara rumah dan kantor.


Poly telah mempelajari evolusi gaya kerja selama hampir satu dekade, dan telah mengidentifikasi enam gaya kerja berbeda atau sering disebut sebagai persona - yang saat ini berjalan di 97% perusahaan, dengan masing-masing persona memiliki sifat karakter yang berbeda.

Dengan mengidentifikasi atribut, kesulitan, dan preferensi komunikasi yang terkait dengan setiap persona, perusahaan-perusahaan memiliki perlengkapan yang lebih baik untuk menyesuaikan gaya kerja dan perilaku karyawan dengan perangkat dan teknologi mereka, sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.

"Agar perusahaan bisa sukses di dunia kerja baru ini, pertama-tama mereka harus memahami bagaimana para karyawan melakukan pekerjaan terbaiknya, bagaimana mengatur ruang kerja agar para karyawan dapat memaksimalkan jam kerja mereka, dan selanjutnya, tempat terbaik untuk menginvestasikan uang adalah dalam teknologi yang memberikan pengalaman kerja yang mulus, fleksibel, dan merata," jelas Samir Sayed, Managing Director Poly untuk ASEAN dan Korea.

Ada beberapa poin penting terkait penerapan model kerja baru selama pandemi:

  • Di tengah perubahan dramatis menuju gaya kerja remote: Dari sebelum pandemi sampai 2022, telah terjadi peningkatan sebesar 25% dalam jumlah karyawan yang mengadopsi gaya dan preferensi kerja secara remote.
  • Kemampuan untuk terkoneksi mendorong untuk kembali ke kantor: Meskipun ada banyak hambatan yang menghalangi untuk kembali ke kantor, kemampuan untuk terkoneksi satu sama lain tetap menjadi elemen kunci yang orang untuk kembali ke kantor.
  • Menghubungkan para karyawan mendorong pergeseran dalam realokasi ruang kantor: Sebelum pandemi, hingga 70% ruang kantor dialokasikan untuk meja individu dan ruang pendukung. Pasca-pandemi, pergeseran menuju peran yang lebih berfokus pada kerja secara remote mendorong pergeseran dari ruang individu menjadi ruangan aktivitas yang menghubungkan para karyawan untuk berkolaborasi.

Nah, bagaiamana menurut sahabat Wiharjo.com? Sampaikan opini Anda melalui kolom komentar yang tersedia dibawah.



Next Post Previous Post